Home

Friday, November 8, 2019

[SKIN CARE TALK] Understanding Skin Types (Memahami Tipe-tipe/Jenis-jenis Kulit)

Hello, everyone~!

Sebelum membeli produk-produk perawatan kulit (skincare), ada baiknya untuk mengenal jenis kulit yang kamu miliki. Ada 5 (lima) jenis kulit yang perlu kamu ketahui yaitu Normal, Kering (Dry), Berminyak (Oily), Kombinasi (Combination) dan Sensitif (Sensitive). Yuk, sama-sama memahami kelima jenis kulit ini supaya kamu terhindar dari pemakaian produk skin care yang salah!
1. Jenis Kulit Normal
Jenis kulit normal ditandai dengan adanya keseimbangan antara kadar air dan minyak (oil atau sebum) di dalam kulit. Bagaimana cara mengetahuinya? Hal ini dapat diketahui dengan menggunakan alat analisis kelembapan kulit (Skin Moisture Analyzer). Terdapat berbagai alat analisis kelembapan kulit yang tersedia di luar sana. Alat analisis kelembapan yang canggih biasanya dapat mengukur kadar air dan minyak dengan satu alat saja, hasilnya dalam bentuk persentase (kalian bisa lihat contoh alatnya versi portable di vlog aku ini: VLOG ep. 3: I Join A Beauty Campaign by Mediheal x Beauty Journal).

Selain itu, ciri-ciri jenis kulit normal adalah pori-pori tidak terlihat besar, kulit bersinar alami (bukan minyak), tidak ada noda bekas jerawat, tidak ada titik-titik hitam karena paparan sinar matahari, warna kulit yang merata, kulit terasa kenyal (supple atau bouncy) ketika disentuh, serta tekstur kulit yang halus dan lembut. Sepertinya ciri-ciri kulit tersebut menjadi impian banyak orang ya? Apakah ini jenis kulitmu? Jika iya, wah, kamu beruntung sekali! Eits...walaupun demikian, memiliki jenis kulit normal tetap harus dijaga dan dirawat, lho! Perlu diingat, jenis kulit normal pun dapat berubah menjadi kering seiring bertambahnya usia, terutama ketika sudah memasuki usia 40an.

2. Jenis Kulit Kering (Dry)
Penjelasan mengenai kulit kering sering dibahas secara bersamaan dengan kulit dehidrasi (dehydrated). Sekilas memiliki makna yang sama, sesungguhnya kulit kering dan kulit dehidrasi adalah 2 (dua) hal yang berbeda. Kulit kering merupakan jenis kulit bawaan dari lahir, sedangkan kulit dehidrasi ialah kondisi kulit yang dapat dialami oleh seluruh jenis kulit, bahkan kulit berminyak sekalipun. Akankah berubah menjadi lebih baik atau buruk bergantung pada cara kita menanganinya.
Jenis kulit kering disebabkan oleh kurangnya kadar minyak (oil atau sebum) di dalam kulit, sedangkan kulit dehidrasi terjadi karena kurangnya kadar air. Perlu diketahui bahwa sebum yang berada di dalam kulit kita merupakan campuran lipid yang kompleks, terdiri dari Triglycerides, Wax Esters, asam lemak bebas (free fatty acids), dan Squalene. Lipid sendiri ialah kelompok molekul alami yang bekerja layaknya lem; mengikat sel-sel kulit agar kadar air di dalam kulit kita tidak menguap — secara singkatnya lipid membantu mempertahankan kelembapan kulit. Maka dari itu, sebum sebenarnya merupakan pelembap alami kulit. Jika sebum di kulit kita lebih sedikit dari biasanya (atau normalnya), maka kulit di area tersebut dikategorikan sebagai kulit kering.

Kulit kering memiliki berbagai tingkat keparahan dan tiap tingkatan itu mempunyai penanganan yang berbeda-beda. Aku ingatkan kembali, kadar air maupun minyak dalam kulit dapat diketahui melalui alat analisis kelembapan kulit (Skin Moisture Analyzer). Penjelasan lebih lengkap mengenai sebum akan ada di postingan blog yang terpisah ya.
Penyebab kulit kering juga dipengaruhi oleh suhu atau temperatur udara, hal ini berlaku untuk jenis kulit kering maupun kondisi kulit dehidrasi. Ketika suhu udara terlalu panas atau dingin, hal tersebut tetap dapat menyebabkan berkurangnya kelembapan kulit. Semakin kering udaranya, semakin banyak kelembapan yang diambil dari kulitmu, sehingga efeknya adalah kulitmu menjadi kering. Sebagai contoh, berada di dalam ruangan ber-AC terlalu lama atau berinteraksi dengan air panas bisa membuat kulit kering.
Contoh lainnya adalah orang yang berolahraga. Ketika seseorang berolahraga, suhu tubuhnya meningkat menjadi panas. Karena suhu tubuhnya panas, ia berkeringat untuk menstabilkan suhu tubuhnya kembali. Berkeringat artinya mengeluarkan air dari dalam tubuh, sehingga bagian dalam tubuh kita mulai kekurangan air. Begitu pula dengan kulit kita yang ikut mengering karena kelembapan kulit kita berkurang. Jadi, wajar, kan, bila orang-orang yang selesai berolahraga menjadi kehausan dan minum banyak air mineral untuk menggantikan kadar air tubuh mereka?

Jika dihubungkan dengan skin care, produk-produk perawatan kulit yang mengandung bahan deterjen atau surfaktan (surfactant) seperti Sodium Laurel Sulphate (SLS), Sodium Laureth Sulphate (SLES), Ammonium Laurel Sulphate (ALS), dan Ammonium Laureth Sulphate (ALES) juga menjadi pemicu kulit kering. 

Ciri-ciri jenis kulit kering adalah tekstur kulit terlihat atau terasa kasar ketika disentuh (rough texture), terlihat adanya penyerpihan kulit (skin flakiness), ada kemungkinan rasa gatal-gatal, mudah iritasi atau kemerahan, kulit terasa tertarik (tightness), dan elastisitas kulit menurun. Di sisi lain, kulit dehidrasi juga memiliki ciri-ciri tekstur kulit yang mirip seperti jenis kulit kering. Tetapi, kulit dehidrasi terlihat kusam dan warna kulitnya tidak merata (misalnya area bawah mata yang gelap).

Apakah kalian memiliki ciri-ciri kulit seperti yang telah kusebutkan di atas? Jika iya, semangat menghidrasi dan melembapkan kulit! (>o<)9

3. Jenis Kulit Berminyak (Oily)
Jenis kulit berminyak ditandai dengan area kulit yang terlihat bersinar seperti minyak, bukan sinar sehat pada kulit normal (definitely not a healthy glow). Kulit berminyak disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya yang pasti adalah produksi oil atau sebum berlebih. Kenapa produksi sebum bisa lebih dari normalnya? Salah satu pemicunya adalah gaya hidup atau pola makan yang tidak sehat. Berdasarkan pengalamanku, dikulitku, makan telur terlalu sering atau dalam porsi yang banyak turut mendorong produksi sebum berlebih. Telur memang sehat, tetapi sebaiknya konsumsi secukupnya saja.

Jenis kulit berminyak dapat dipicu oleh hormon yang tidak seimbang, biasanya terjadi pada perempuan di kala periode menstruasi (bisa sebelum, saat, atau sesudah). Selain itu, stres bisa menjadi faktor produksi sebum berlebih. Secara umum, stres memang membuat segalanya menjadi tidak sehat, sebut saja kesehatan fisik maupun mental. Jadi, usahakan untuk tidak stres ya. Istirahat saat merasa lelah, jangan paksakan diri.

Jika dikaitkan dengan pembahasan kulit dehidrasi sebelumnya (baca di penjelasan ‘Jenis Kulit Kering’), kulit dengan kadar air yang sedikit juga memengaruhi produksi sebum lebih dari biasanya. Wah, kok bisa, sih? Ketika kulit kita kekurangan kadar air yang seharusnya, mereka memberikan signal ke kelenjar sebasea (Sebaceous Gland) untuk memproduksi sebum. Hal itu dilakukan sebagai kompensasi atau pengganti kelembapan yang hilang. Maka dari itu, sangatlah penting untuk selalu menghidrasi kulit agar tidak dehidrasi yang berujung pada produksi minyak berlebih pada kulit kita.

Ciri-ciri jenis kulit berminyak adalah pori-pori terlebih lebih besar dan jelas dari biasanya (clearly visible pores), kulit terlihat bersinar tidak sehat (unhealthy glow), dan bahkan terasa berminyak (greasy). Ketahuilah bahwa kulit berminyak lebih rentan untuk berjerawat dan komedo. Maka dari itu, biasanya kulit yang rentan berjerawat (acne-prone skin) sering (hampir selalu) direlasikan dengan kulit berminyak. Nah, jerawat dan komedo akan dibahas di postingan blog selanjutnya ya, khusus masalah kulit (skin concern). So, stay tuned!

4. Jenis Kulit Kombinasi (Combination)
Jenis kulit kombinasi artinya wajahmu memiliki lebih dari 1 (satu) jenis kulit. Yang paling umum ditemukan adalah kombinasi jenis kulit berminyak dan kering. Kombinasi ini terjadi ketika area t-zone seperti dahi, hidung, dan dagumu berminyak tetapi area lainnya kering (yaitu bagian pipi). Menangani jenis kombinasi termasuk rumit dan membingungkan. Kenapa? Karena kamu ingin meningkatkan kadar sebum di area yang kering (misalnya bagian pipi) supaya lembap dan di saat yang bersamaan meregulasi produksi sebum di area yang berminyak agar kembali normal. Menemukan produk yang tepat adalah perjuangan yang panjang bagi pemilik kulit kombinasi (seperti aku ini).

Ciri-ciri jenis kulit kombinasi (t-zone berminyak dan area lain yang kering) adalah area t-zone yang berminyak cenderung memiliki pori-pori yang terlihat lebih besar dari normalnya dan area yang kering cenderung terlihat lebih kusam serta terasa agak kasar.

Selamat berjuang ya, wahai para pemilik jenis kulit kombinasi! You’re not alone! Let’s fight it together!

5. Jenis Kulit Sensitif (Sensitive)
Kenapa Rentan Berjerawat (Acne-prone) tidak termasuk jenis kulit dibandingkan kulit sensitif? Hal itu dikarenakan faktor-faktor penyebab jerawat dapat diatasi bahkan dihilangkan sehingga kulit kamu bisa bebas dari jerawat. Kulit sensitif merupakan jenis kulit bawaan dari lahir; bisa karena faktor genetik atau faktor-faktor lain. Jikalau faktor-faktor lain yang terpikirkan oleh kalian adalah faktor lingkungan (misalnya polusi) dan gaya hidup, itu bukan kulit sensitif, melainkan Sensitized Skin. Perbedaan kulit sensitif dan Sensitized adalah kulit sensitif bawaan dari lahir, sedangkan Sensitized Skin bukan. Lanjut, pemilik kulit sensitif akan selamanya sensitif. Di sisi lain, Sensitized Skin dapat kembali normal (tidak sensitif) jika memiliki gaya hidup yang sehat.

Jenis kulit sensitif disebabkan oleh berbagai hal. Yang paling mudah dipahami adalah karena kulit kering. Ya, pemilik jenis kulit kering (dry skin) juga bisa disebut pemilik kulit sensitif. Ciri-cirinya dapat dibaca pada penjelasan di bawah ini.

Ciri-ciri jenis kulit sensitif mirip dengan jenis kulit kering, yaitu kulit mudah iritasi atau kemerahan, dan terasa gatal-gatal. Yang membedakan adalah ada kemungkinan merasakan sensasi terbakar pada kulit. Hal-hal tersebut dapat terjadi ketika kulit sensitif ini bereaksi pada sesuatu yang tidak cocok dengan kondisi kulitnya yang ia miliki sejak lahir (ingat, ini sedang membahas jenis kulit sensitif, bukan Sensitized Skin). Ketahuilah, setiap pemilik kulit sensitif memiliki sensitivitas yang berbeda-beda, tidak bisa disamakan. Karena kesehatan kulit tiap orang berbeda-beda, khususnya para pemilik kulit sensitif, aku sarankan kalian untuk melakukan konsultasi ke dokter kulit atau dermatolog ya.


Desain Gambar: www.canva.com

NOTE: Mohon maaf bila ada kekurangan atau salah pengetikan. Aku bukan skin expert ataupun seorang dermatolog. Penulisan ini berdasarkan pengetahuan yang aku miliki saat ini, ditambah dengan artikel-artikel yang aku baca di situs-situs yang menurutku bisa dipercaya isi kontennya. Semoga terbantu!


Writing Started: Sunday, November 3rd 2019
Writing Ended: Thursday, November 7th 2019

Thank you for spending your time to read!
See you on the next post!

2 comments:

  1. Randomly found your blog and I’d like to say that you have amazing design,
    beautiful photos and interesting posts! I’m also impressed by your style! Everything
    is perfect!
    would you like to follow each other?
    will be happy to see you in my blog)
    Skin and Beauty Care!https://savarnasmantra.com/blogs/blog

    ReplyDelete
  2. Did you test my new article? chronic back pain exercise program I desire you'll adore it :)

    ReplyDelete